Scroll untuk baca berita
Example 325x300
Example floating
Example floating
Bandar LampungBeritaLampung

Miris, Mobil Warga Bandar Lampung Tertahan Debt Collector di Markas Polda

×

Miris, Mobil Warga Bandar Lampung Tertahan Debt Collector di Markas Polda

Sebarkan artikel ini

RAJAWALI VISUAL (Bandar Lampung) – Peristiwa mengejutkan dialami Ivin Aidiyan Firnandes, warga Kedamaian, Bandar Lampung. Kendaraan jenis Mitsubishi Pajero Sport warna hitam milik PT Berkat Andalan Sejahtera yang dipinjamkan kepadanya sebagai inventaris, justru tertahan oleh sekelompok debt collector di lingkungan Mapolda Lampung.

Awalnya, pada Jumat (26/9/2025) sekitar pukul 19.00 WIB, mobil tersebut dipakai kakak korban untuk shalat magrib di Masjid Airan Raya, Desa Way Hui, Lampung Selatan. Saat hendak pulang, tiba-tiba mobil itu dikepung beberapa orang yang mengaku sebagai debt collector. Mereka menahan pintu mobil dan bersikeras akan menarik kendaraan tersebut.

Example 325x300

Kakak ipar korban langsung menghubungi Ivin. Setibanya di lokasi, ia mendapati sejumlah anggota Paminal Polda Lampung juga berada di tempat kejadian, setelah dipanggil oleh pihak debt collector. Petugas kemudian meminta agar permasalahan dibawa ke Mapolda untuk dimediasi.

Di ruang Paminal, Ivin dipertemukan dengan seorang pria bernama Saidar bersama rekan-rekannya. Namun, mediasi berlangsung buntu. Debt collector bersikeras ingin mengambil kendaraan, sementara Ivin menolak menyerahkannya. Karena tak ada titik temu, Ivin memilih pulang setelah mengambil barang-barangnya dari dalam mobil. Namun, ia mengaku dihalangi oleh Saidar dan kelompoknya saat akan mengunci kendaraan.

Keesokan harinya, Sabtu (27/9/2025), Ivin kembali ke Mapolda Lampung dengan harapan bisa membawa pulang kendaraannya. Namun, mobil Pajero Sport itu ternyata sudah diadang dua unit kendaraan roda empat milik debt collector yang diparkir di depan dan belakang, sehingga tidak bisa keluar dari halaman Mapolda.

Situasi tak kunjung berubah hingga Minggu (28/9/2025). Saat mengecek kembali, Ivin mendapati mobilnya masih terhalang. Ia bahkan melihat salah seorang debt collector berada di dalam kendaraannya. Merasa dirugikan, di hari yang sama ia melaporkan dugaan perampasan mobil tersebut langsung kepada Kapolda Lampung.

Ivin mengaku miris dengan peristiwa yang menimpanya. Kejadian ini terjadi di markas polisi terbesar di Lampung yang seharusnya menjadi tempat paling aman. Anehnya, mobil milik debt collector yang dipakai untuk menghalangi bisa keluar dengan mudah, sementara kendaraan saya justru tetap tertahan, (29/9/2025).

Kasus ini menjadi sorotan lantaran melibatkan kelompok debt collector dan terjadi di dalam lingkungan Mapolda Lampung, yang seharusnya menjadi tempat penegakan hukum dan perlindungan masyarakat. (*)